Kamis, 02 September 2010

INSYAF GARA-GARA CINTA

Aku Diko seorang berandalan yang selalu berbuat dosa , aku menjadi seperti ini gara-gara kedua orangtuaku yang tidak pernah mengurusku . mereka hanya berkerja dan bekerja yang ada dipikiran mereka hanya uang uang dan uang , mereka tidak pernah memikirkan aku sampai-sampai tanggal ulang tahunku pun mereka tidak ingat .
          Aku tidak pernah beribadah sedikit pun , baik itu shalat , ngaji , sedekah , ataupun puasa . Setiap hari yang aku kerjakan hanya bersenang-senang menghamburkan uang dan selalu berbuat bejat , aku selalu minum-minuman keras , memakai narkoba , dan selalu melakukan hubungan di luar nikah .
          Suatu hari aku sedang balapan dengan mobil kesayanganku  di jalan yang sedang sepi dari kendaraan , saat di tikungan aku tidak melihat ada orang jadi aku belok dengan kecepatan penuh . Saat itu tiba-tiba ada seorang gadis yang menyaberang jalan , ku belokan mobil ku yang sedang melaju untuk menghindari tabrakan tpi tak bisa belok terlalu jauh jadi gadis itu terserempet dan pingsan .
          Kubawa gadis itu ke rumah sakit , ku lihat KTP-nya  dia bernama Gendis Tri Mutia . tak lama setelah itu dia bangun dari pingsannya ku tanya apakah dia baik-baik saja dia berkata aku baik-baik saja , ku Tanya lagi siapa namanya dia menjawab namanya adalah “Mutia” , namanya indah seperti orangnya . Ku Tanya dimana rumahnya dia berkata bahwa rumahnya di sebuah komplek di Jakarta selatan , dan aku bertanya apakah aku boleh mengantarnya sebagai tanda bersalahku dan dia mau untuk ku antar .
          Setelah sampai di rumahnya aku melihat seorang bapak yang mengenakan baju koko dan peci hitam sedang duduk membaca Koran ,  setelah Mutia turun dari mobil ku raut wajah bapak itu langsung berubah . Dia bertanya pada Mutia “ siapa orang yang mengantar kamu itu ? “ Mutia menjawab bahwa aku adalah temannya . Bapak itu langsung berdiri dan berkata padaku “ hei anak muda , kamu tidak pantas berteman dengan anakku sebelum kamu merubah cara berpakaian mu ! “ . aku terkejut mendengar perkataan ayahnya mutia , saat itu aku langsung masuk mobil dan pergi .
          Dijalan aku selalu memikirkan Mutia yang cantik sampai-sampai aku hamper menabrak orang , namun aku terpikir perkataan ayahnya Mutia yang tidak memboleh kan aku berteman dengan Mutia sebelum aku merubah pakaianku .
          Ke esokan harinya aku pergi kerumah Mutia di depan komplek rumahnya aku melihat Mutia seperti sedang menunggu orang , aku mendekati Mutia aku bertanya padanya “ kamu sedang menunggu siapa Mut ?” dia menjawab bahwa dia sedang menunggu angkot untuk pergi kekampus . Aku menawarkan  bantuan untuk mengantanya ke kampusnya dan dia mau untuk ku antar . mulai saat itu aku berteman dengan Mutia , kami sering bertelponan dan berkiriman pesan .
          Aku sadar bahwa aku menyukai Mutia bahkan aku mencintainya . Saat malam minggu kami bertemu di sebuah kafe , di sana aku menembaknya untuk menjadi pacarku . Dia mau untuk menjadi pacarku dan mulai itu aku dan Mutia berpacaran , namun orang tua Mutia tidak ada yang tau kalau kami pacaran walaupun aku sering menjemput Mutia .
          Setelah sekian lama kami berpacaran dan akhirnya Mutia lulus dari kuliahnya , Kami sepakat untuk menikah setelah dia memberitahukan bahwa kami berpacaran . Malam itu dia memberitahukan kepada kedua orang tuanya bahwa dia dan aku berpacaran , dan kedua orang tuanya menerima kalau kami berpacaran . Ke esokan harinya aku bersama kedua orangtua ku pergi kerumah Mutia , Di sana kedua orang tuaku melamar Mutia untuk jadi istriku . Ayah Mutia memberikan 4 syarat padaku yaitu :
1.   Aku harus memiliki pekerjaan
2.   Aku harus bisa menjaga Mutia
3.   Aku tidak akan menduakan Mutia
4.   Aku harus mengerti agama
Aku bisa memenuhi 3 dari 4 syarat itu , tapi aku belum bisa memenuhi syarat yang ke-4 , aku meminta jangka waktu 2 bulan untuk melakukan syarat-syarat itu .
          Mulai saat itu aku meminta seorang ustadz untuk mengajari aku tentang agama , dari cara shalat , cara puasa , dan cara-cara ibadah yang lain . dan Alhamdulillah aku bisa melakukan semua itu dalam waktu 1,5 bulan . setelah itu aku menikah dengan Mutia dan menghasil 3 orang anak , 2 anak perempuan dan 1 anak perempuan . Kami hidup bahagia hingga umur akhir .



Happy end